Ngopi Neng Warung

Penyimpangan Tujuan Puskesmas

    Kesehatan mencakup 4 hal, yaitu promotif, preventif, curatif dan rehabilitatif. Sejak awal mulanya didirikan puskesmas, tujuan dasarnya adalah melakukan promotif (peningkatan kesehatan) dan preventif (pencegahan penyakit) dan tidak melupakan kuratif (pelayanan kesehatan dasar). Sedangkan fungsi curatif dan rehabilitatif lebih banyak diambil oleh rumah sakit.
   Anggaran puskesmas selama ini memang lebih banyak ke Upaya Kesehatan Masyarawakat (UKM) yang mencakup 2 hal pokok tadi, dan sisanya untuk Upaya Kesehatan Perorangan (UKP).
 
  Semakin lama konsep tadi bergeser. Entah karena tuntutan zaman, karena bisnis, karena ambisi atau karena coba-coba saja. Sekarang ini banyak sekali puskesmas yang melaksanakan Puskesmas Rawat Inap. Hal ini sangat baik karena memang dibutuhkan oleh masyarakat. Tetapi setiap kebijakan tentu ada sisi positif dan negatif. Yang penting bagaimana mengurangi efek sampingnya. Kalau belum siap dan mengganggu program kesehatan, perlu dikaji ulang. Karena tidak semua daerah membutuhkan. Ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan :
1. Lokasi : daerah tersebut memang belum ada rumah sakit atau jauh dari rumah sakit
2. Jumlah penduduk : Ratio nya layak untuk rawat inap
3. Tenaga Kerja : Tenaga yang terlibat jumlahnya cukup dan mampu
4. Program UKM dipastikan tidak terganggu, lancar
5. Fungsi Utama puskesmas yang promotif dan preventif adalah prioritas, jangan sebaliknya
6. Anggaran : ada anggaran yang cukup untuk menggaji karyawan
7. Idealnya antara rawat inap dan rawat jalan / UKP terpisah dari segi manajemen dan pengelolaan
8. Bukan untuk mencari uang / untung, tetapi memberikan pelayanan kepada masyarakat
9. Bukan tujuan monopoli pelayanan kesehatan dari pemerintah, supaya sektor swasta juga berkembang
10. Sudah dipikir 10000 x (jangan hanya ide gila saja, atau menuruti kemauan pejabat), karena banyak program itu berjalan jika pejabatnya masih hidup, tetapi jika pejabatnya pensiun program gak jalan dan menyisakan hutang / masalah pada generasi berikutnya.
11. Jangan menuruti kemauan politik penguasa, untuk melanggengkan kekuasaan dan cari nama baik dari rakyat.
12. Dipikir juga 100 kali lagi, apa menambah kesejahteraan tenaga kesehatan atau hanya menyengsarakan atau menambah beban kerja. Perlu diketahui, orang kesehatan belum mendapat tunjangan yang layak dari pemerintah tetapi disuruh kerja seberat seberatnya. (kasihan anak istri yang ditinggalin terus).

   Kalau memang bagus, lanjutkan saja. jika tidak bagus ya dibatalkan saja gak masalah. Gak perlu malu mengakui kelemahan kita atau merubah kebijakan. Jangan memaksakan diri, apalagi memaksakan orang lain menuruti keinginan diri sendiri.Salam damai dari orang kesehatan.

1 comment:

Anonymous said...

saya setuju kalau puskesmas telah melakukan "penyimpangan" kalau dilihat dari fungsinya. tetapi puskemas memberikan layanan rawat inap saya kira tidak masalah selama memang atas kajian yang menyimpulkan itu diperlukan, bukan untuk "gagah-gagahan".
nah... penyimpangan yang dimaksud adalah tentang fungsi kuratif yang menonjol. buktinya adalah coba tanyakan apa fungsi masyarakat, kemungkinan besar mereka akan mengatakan puskesmas merupakan tempat untuk berobat orang sakit. jarang sekali atau mungkin tidak ada masyarakat yang datang ke puskesmas hanya untuk berkonsultasi bagaimana dia agar tidak sakit atau mau berkonsultasi tentang kesehatannya...
salah masyarakat ? saya kira tidak, tetapi petugas sendiri yang tidak menjelaskan kepada masyarakat tentang fungsi masyarakat sesungguhnya. pernahkan kita memberitahu masyarakat bahwa puskesmas juga melayanan orang sehat untuk berkonsultasi tentang kesehatan, tentang air bersih, tentang lingkungan yang sehat, tentang rumah yang sehat. dan lain-lain.

Post a Comment