Ngopi Neng Warung

Tumpul ke atas, Tajam ke bawah !!!!!

Itulah indonesiana, makanya jangan jadi orang kecil, rakyat miskin. Jadilah pejabat, penguasa, orang kaya.
1. Orang kaya, pejabat, penguasa === hukum akan tumpul dan mudah dibelokkan ke kanan kiri

Bangsa tempe dan budak

Pemikir Eropa pernah bilang, Bangsa Indonesia memang cocoknya jadi 'budak', pembantu, kelas bawah. Karena, menurut penelitiannya :
1. Orang indonesia selalu bangga kepada bangsa lain, tidak bangga menjadi bangsa sendiri (dijajah ratusan tahun)

sukses di usia 30-35 tahun

Kata Dahlan Iskan karena :
1. Sudah cukup mendapat ilmu dan pengalaman
2. Kesehatan dan tenaga sangat prima
Jadi, jangan sia-siakan waktu. Berbuat senekat mungkin

Demokrasi, Jalan Menuju Kehancuran

Tulisan ini muncul karena :
1. Rakyat belum terpelajar, belum cerdas, belum netral, belum paham akan sebuah resiko pilihan
2. Rakyat berfikir jangka pendek, saat ini saja

Pemimpin bayaran

inilah hasil dari money politic (bukan cost politic) =
- pemimpin bayar bukan pakai uang sendiri, pemimpin harus cari setoran untuk membalas budi / jasa sponsor
- rakyat miskin
- pejabat disandera, karena tidak ada yang bersih
- setiap kasus korupsi sulit diadili karena melibatkan banyak pihak dan saling menutupi
- berkah hilang
- antara citra dan kenyataan berbeda
- kepalsuan dimana-mana
- krisis multidimensi

Kemudahan

Ternyata, kemudahan itu disela-sela kesulitan,,,,, bukan berdiri sendiri. Jadi jika banyak kesulitan, tentu banyak kemudahan. (Hasyim Muzadi, Mantan Ketua PB Nahdhatul Ulama).

Rahasia dibalik masalah

   Seringkali manusia mengeluh atas rumitnya masalah yang dihadapi atau beratnya cobaan yang tak kunjung reda. Memang wajar, sifat manusia lumrah, jika menemui kesulitan akan mengeluh karena memang manusia punya segala sifat dan potensi, baik yang positif maupun negatif. Dan tuhan menganugerahkan segala sifat

3 Cara Mencapai Cita-Cita

1. Bangunlah, disaat orang lain tidur
2. Bekerjalah, disaat orang lain santai
3. Berfikirlah, disaat orang lain malas berfikir

Karakter Unggul Manusia Indonesia

Ini adalah hasil penelitian mendalam, komprehensif dan melibatkan pakar penelitian sepanjang zaman. Penelitian ini mengungkap mengapa Bangsa Indonesia saat ini menjadi bangsa besar dan maju di dunia. Banyak prestasi

Penghargaan Untuk Pahlawan

Ikatan Mantri Indonesia (IMI) mengucapkan penghargaan dan terima kasih atas perjuangan para mantri diseluruh Indonesia, atas dedikasi dan prestasi yang selama ini dalam mengabdikan hidupnya untuk kesehatan masyarakat. Kami mengetahui para mantri senior banyak yang sudah jompo dan lanjut usia. Meskipun perhatian pemerintah belum sebanding dengan pengorbanan para mantri tersebut, doa kami adalah : semoga mantri selalu disayangi TUhan, tetap sehat, bahagia, rejeki melimpah. Kalian adalah Pahlawan Tanpa Tanda Jasa yang sesungguhnya.

modal untuk bisnis

kejujuran
integritas

kata : elang (developer) dan bu susi (eksportir ikan dan susiair) di tv one

Gaya Hidup Pejabat Saat Ini

- Mobil dinas keluaran terbaru
- Belanja keluar kota

Sifat Kepemimpinan Yang Mulia

1. tidak hanya mewakili diri sendiri, keluarga atau golongan
2. mengutamakan bawahan

Negara berhasil

   Mudah saja jawabannya, kebalikan dari artikel negara gagal. Cuma, adakah ciri itu disekitar kita ?

Negara gagal

Ciri-ciri negara gagal adalah :
1. Gagal mendapatkan pemimpin yang tegas, bersih, pemberani, setia pada rakyat, jujur, tidak rakus kekuasaan
    dan uang, tidak mementingkan diri dan keluarganya
2. Gagal menyediakan pendidikan gratis / murah, pelayanan kesehatan gratis / murah,

Mantri, pahlawan tanpa tanda jasa

Ikatan Mantri Indonesia (IMI) mengucapkan penghargaan dan terima kasih atas perjuangan para mantri diseluruh Indonesia, atas dedikasi dan prestasi yang selama ini dalam mengabdikan hidupnya untuk kesehatan masyarakat. Kami mengetahui para mantri senior banyak yang sudah jompo dan lanjut usia. Meskipun perhatian pemerintah belum sebanding dengan pengorbanan para mantri tersebut, doa kami adalah : semoga mantri selalu disayangi Tuhan, tetap sehat, bahagia, rejeki melimpah. Kalian adalah Pahlawan Tanpa Tanda Jasa yang sesungguhnya.

Penyimpangan Tujuan Puskesmas

    Kesehatan mencakup 4 hal, yaitu promotif, preventif, curatif dan rehabilitatif. Sejak awal mulanya didirikan puskesmas, tujuan dasarnya adalah melakukan promotif (peningkatan kesehatan) dan preventif (pencegahan penyakit) dan tidak melupakan kuratif (pelayanan kesehatan dasar). Sedangkan fungsi curatif dan rehabilitatif lebih banyak diambil oleh rumah sakit.
   Anggaran puskesmas selama ini memang lebih banyak ke Upaya Kesehatan Masyarawakat (UKM) yang mencakup 2 hal pokok tadi, dan sisanya untuk Upaya Kesehatan Perorangan (UKP).
 

Belajarlah 'dari' bupati-bupati kuat

cuma copy pasti dari tulisah dahlan iskan di http://dahlaniskan.wordpress.com

Begitu banyak bupati/walikota di Indonesia tapi jarang yang menonjol. Di antara yang sedikit itu termasuk Walikota Solo, Bupati Sragen, Bupati Lamongan yang dulu (saya belum mengenal reputasi bupati yang sekarang), Bupati Wakatobi di Sulawesi Tenggara, Walikota Ternate, Walikota Bau-bau di pulau Buton, Bupati Asahan, Bupati Berau di Kaltim dan Walikota Surabaya (baik yang Bambang DH maupun penggantinya). Masih ada beberapa lagi memang, tapi tidak akan seberapa.

BIROKRASI : "makhluk paling aneh"

ini kutipan dari catatan dahlan iskan : 

Birokrasi itu “binatang” yang paling aneh di dunia: kalau diingatkan dia ganti mengingatkan (dengan menunjuk pasal-pasal dalam peraturan yang luar biasa banyaknya). Kalau ditegur dia mengadu ke backingnya. Seorang birokrat biasanya  punya backing. Kalau bukan atasannya yang gampang dijilat, tentulah politisi. Atau bahkan dua-duanya. Kalau dikerasi dia mogok secara diam-diam dengan cara menghambat program agar tidak berjalan lancar. Kalau dihalusi dia malas. Kalau dipecat dia menggugat. Dan kalau diberi persoalan dia menghindar.
Intinya: ide baru tidak gampang masuk ke birokrasi. Birokrasi menyenangi banyak program tapi tidak mempersoalkan hasilnya. Proyek tidak boleh hemat. Kalau ada persoalan jangan dihadapi tapi lebih baik dihindari. Dan keputusan harus dibuat mengambang. Pokoknya birokrasi itu punya Tuhan sendiri: tuhannya adalah peraturan. Peraturan yang merugikan sekalipun!

3 syarat tenaga kesehatan sejahtera

1. Pilih pimpinan dari level bawah sampai atas yang kuat, punya visi, tegas, peduli nasib bawahanbdan mau 
    memperjuangkan kesejahteraan tenaga kesehatan
2. Jangan pedulikan pimpinan yang kaku, egois, tidak peduli bawahan, hanya memikirkan diri dan
    keluarganya saja
3. Antar profesi kesehatan, rapatkan barisan. Jangan bertarung.

Perbedaan Bangsa Besar dengan Bangsa Rendahan

Perbedaan Bangsa Besar dengan Bangsa rendahan adalah :
  1. Bangsa Yang besar para pemegang kekuasaannya berpikir untuk bangsa dan negaranya, sedang bangsa rendahan hanya mementingkan dirinya,golongannya,dan partainya.
  2. Bangsa yang besar selalu bertanya bagaimana, sedang bangsa rendahan selalu bertanya mengapa dan kenapa.

RENUNGAN UNTUK PARA PEMIMPIN

“Jika orang kaya, penguasa dan orang kuat menghadap saya, maka ia akan jadi lemah di hadapanku, insya Allah.  Jika orang miskin dan duafa menghadap saya, maka ia akan jadi kuat, insya Allah”.  Begitulah sebagian pidato Abu Bakar Siddiq ketika baru dilantik menjadi khalifah. “Jika saya mengikuti hukum Allah, bantulah saya.  Dan jika saya melenceng dari hukum Allah, perangi saya, luruskan saya dengan pedang”  itu kata Umar ra ketika baru dilantik menjadi khalifah.

Mengapa Profesi Kesehatan Profesi Mulia ?

   Sejak lahirnya, profesi dibidang kesehatan adalah profesi dambaan orang tua, dambaan para remaja untuk melanjutkan sekolah dan dambaan masyarakat yang membutuhkan tenaga kesehatan. Hal ini disebabkan orang kesehatan pada awalnya dipandang dewa penolong, berjiwa sukarela, baik hati dan mendapat kedudukan terhormat di masyarakat. Saat itu belum banyak jenis  profesi dibidang kesehatan. Saat itu juga, profesi tersebut pada umumnya orangnya kaya raya karena hasil praktek di luar jam kerjanya.

Radikalisme Dalam Birokrasi

  Iklim birokrasi Indonesia dinilai pengamat kurang sehat sehingga outputnya adalah birokrasi berbelit-belit, penuh KKN, tidak transparan, mahal, bersifat personal dan emosional. Khusus di bidang kesehatan, tidak jauh berbeda. Beberapa faktanya adalah :
- Informasi akar rumput (bawahan), tidak dipahami dengan baik oleh pimpinan